Top Social

FASE DARK NIGHT OF THE SOUL

Tuesday, April 15, 2025

Source : https://thatintuitivemagic.com/what-is-the-dark-night-of-the-soul/


2024. Tahun dimana semuanya bagiku adalah fase babak-belur. Fase dimana aku harus (kembali lagi) melewati luka satu-demi satu yang disebabkan oleh suami dan mertua. Kejadiannya memang di 5 Oktober 2021 (wow... saking sakitnya sampai teringat detail tanggal & harinya). Tapi ternyata walau kejadian naas itu terjadi di tahun 2021 silam, ternyata dampak luka yang menancap menjadi buah trauma yang membesar & meledak di 2024.


Setahunan ke belakang yang lalu aku seperti wanita hidup tapi jiwa mati. Istilahnya "Numb" atau mati rasa. Aku masih kok bisa berjalan, masak, makan, menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan tugas rumah tangga, tapi jiwa ini seperti mumi, mati rasa. Hari-hari saat di rumah sendirian, hanya bisa meringkuk di kasur, tidak semangat beraktifitas. Fisik memang sehat, masih bisa menjaga kebersihan rumah, kebersihan diri sendiri, tapi yaa itu.... HAMPA, MATI RASA. Dan semua itu terjadi diakibatkan Trauma yang ditorehkan mertua yang dengan ego & egoisnya, hingga berbuah-lah luka fisik yang berbekas di badanku dan ditambah mentalku yang begitu hancur kala itu (dan hanya seorang diri melindungi diri sendiri).


Singkat kata, maka di 2024 silam tanpa aku duga dan aku sadari, tiba-tiba saja luka trauma 2021 silam meledak "Boom" ; semua emosi negatif dan luka trauma yang di endap selama 3 tahunan keluar. Rasanya tidak ada keinginan untuk melanjutkan hidup, emosi, sedih, kecewa amat sangat, perih, amarah, rasa duka dan luka tercampur aduk dan akhirnya mengisi 'ruang kosong diriku' dan berakhir dengan aku masuk ke dalam "Fase Kelam-ku". Jika disebut dengan istilah Spiritual,  kala itu aku masuk ke dalam Fase "Dark Night Of the Soul" . Masa / Fase dimana Masa kegelapan jiwaku. 


Yang pada akhirnya, dengan luka yang (ibarat kata) tertancap dalam di pundakku, di punggungku dan di depan badanku, aku perlahan mencoba mengobati, memulihkan ke orang-orang yang profesional dalam bidangnya. Cukup berat untuk harus menjalani penyembuhan di awal-awal, karena semua luka harus aku ingat-ingat kembali, harus aku tulis kembali, harus aku gali-gali lagi yang justru membuahkan depresi pada diriku. Tapi alhamdulillah-nya depresi yang aku alami dikeluarkan dengan bentuk 'menutup diri, meng-isolasi diri dari dunia luar'. Aku tutup semua akses komunikasi dengan keluarga yang aku sayang agar aku tidak ada kesempatan untuk menyakiti mereka bila (tiba-tiba) amarahku keluar lagi.



Berbulan-bulan semua pemulihan secara fisik & khususnya mental aku jalani secara berkala ke Psikolog (aku jalani seminggu 1x / dalam sebulabn bisa 4x Konsul).

Hingga juga di titik aku secara berkala mengunjungi Hipnoterapis profesional di Bogor agar bisa lebih pulih. Ya! jawabannya.... Aku memang tidak sembuh betul, saat proses di Hypno aku diberi pilihan sendiri : mana sajakah orang-orang yang mau aku maafkan, dan mana saja pihak/ orang-orang yang belum bersedia aku maafkan. Lalu semua itu akan di bentuk dalam keadaan alam bawah sadar (di gelombang Teta). 

Dengan sangat yakin, aku tahu luka-luka mana yang akan maafkan, dan orang-orang mana yang belum mau aku maafkan. Seringan itu, sejujur itu jiwa terdalamku. Aku berterimakasih pada Bunda yang sudah membantuku untuk pulih. Dan qodarullah, di penghujung 2024 lalu, luka ini berangsur sembuh, pulih. Sedangkan orang-orang yang menorehkan luka serta belum ku-izin-kan untuk ku maafkan...aku simpan dahulu di laci terdalam, dan kelak menunggu "campur tangan Allah" saja untuk membereskannya.


Yang terpenting saat ini, di tahun 2025.... menjadi awal aku keluar dari fase gelap ini dan masuk gerbang baru serta mengalami Spiritual Awakening. So, tahap pertama yang aku jalani dan masih sedang aku jalani hingga hari ini adalah aku sedang mencoba dan belajar berproses pelajaran pertama, yaitu "SELF-LOVE". 


Untuk lebih jelas dan detail-nya tentang apa & bagaimana itu itu secara harfiah arti dari  'Fase Dark  Night of the Soul', aku coba jabarkan dari sumber pengertian by Wikipedia & Google. Berikut penjelasannya :


"Dark night of the soul" dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai "malam gelap jiwa". Ini merupakan istiah yang digunakan untuk menggambarkan periode krisis Spiritual (Spirtual Crisis) atau fase pribadi yang sangat menyakitkan, ditandai dengan perasaan hampa, putus asa, dan kehilangan makna hidup (tidak ada kaitannya dengan keimanan seseorang, karena ini murni yang dialami jiwa setiap manusia.


Lebih detailnya :

1). Krisis Spiritual

"Malam gelap jiwa" mengacu pada masa di mana seseorang merasa kehilangan tujuan, makna, atauhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya (misal : Tuhan atau alam semesta).

2). Perasaan Hampa

Orang yang mengalami "Fase Dark Night of the Soul" sering merasa hampa, kosong dan terkadang tidak ada harapan, walaupun ia terlihat mampu menjalani kesehariannya dan aktifitas seperti pada umumnya, tetapi disini jiwanya hampa.

3). Runtuhnya Makna Hidup

Mereka mungkin mulai mempertanyakan segalanya, termasuk arti hidup, tujuan hidup, dan nilai-nilai yang pernah mereka pegang.

4). Fase Pembersihan

Secar Spiritual, "Malam gelap jiwa" ini juga bisa dipandang sebagai Fase Pembersihan atau 'penyulingan' di mana jiwa yang terdalam berusaha untuk membersihkan semua luka batin yang tertaam, serta mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi. (menurut Wikipedia).

5). Instropeksi dan Meditasi

Menghadapi fase gelap dalamjiwa ini bisa menjadi kesempatan baik untuk lebih mengenal diri sendiri yang paling murni, berkontemplasi dengan diri sendiri, dan bermeditasi, yang dimana cara-cara tersebut dapat membantu menemukan kebijaksanaan dan solusi dalam penyembuhan luka batin. (menurut Tom Cronin).


Bagi sebagian orang, Fase "Malam Gelap Jiwa / Dark Night of the Soul" adalah pengalaman yang sulit dan menyakitkan, tetapi juga merupakan kesempatan untuk pertumbuhan spiritual dan menemukan makna baru dalam hidup


Jadi, segini dulu aku coba untuk menggambarkan tentang Dark Night of the Soul yang pernah aku jalani satu tahun yang lampau. Dan kali ini, aku sedang masuk dalam Fase "Spritual Awakening".

Dan jujur, yang membuatku bangga pada diri sendiri saat ini adalah.... aku mulai belajar mencintai diri-sendiri perlahan, mencoba berkencan dengan diri sendiri, meng-hadiah-kan benda sederhana yang sangat aku idam-idamkan sejak 30 tahun silam dan aku kabulkan sendiri, mencoba mencari lagi tujuan aku dilahirkan di bumi ini untuk apa (dan aku amaze bahwa aku ternyata dilahirkan untuk menjadi Healer), hingga yang terbaru, dalam sebulan terakhir ini aku mulai tertarik dengan batu kristal, and I enjoy it!


Aku sedang rajin-rajinnya belajar dan tertarik dengan makna-makna dari semua varian batu kristal. Aku tidak meng-klaim diriku sebagai penyuka eksklusif bebatuan kristal, tapi I just love it!. Aku menemukan lagi minat baruku sendiri, aku tidak perlu menjelaskan pada siapa pun tentang apa saja hal yang membuatku senang dan bersemangat, selama itu tidak merugikan & mencelakai orang lain toh!


Terimakasih sudah mencoba menyimak. Dan nanti di postingan berikutnya, aku akan menulis pengalamanku memasuki 2025 ini dan apa saja yang sudah aku jalani dan aku temui di masa-masa diriku masuk ke dalam Fase "Spiritual Awakening-ku" beberapa bulan terakhir ini. Yang terpenting sekarang yang aku jalani adalah belajar Self-Love & menikmati kesenangan baruku yaitu tertarik dengan batu-batu kristal. hehehee.... Cheers!! 


Post Comment
Post a Comment

Hi there, thanks so much for taking the time to comment.
If you have a question, I will respond as soon as I can.

Dont be afraid to shoot me an email! If you have a blog, I will pop on by :)

Custom Post Signature

Custom Post Signature